INFOESDM.COM – Harga BBM, Liquefied Petroleum Gas (LPG), hingga listrik bakal tetap ditahan hingga bulan Juni 2024 mendatang.
Pemerintah akan mamaksimalkan stok yang ada untuk menahan harga BBM.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan hal itu di Jakarta, Jumat (19/4/2024).
“Kemarin udah kita bahas waktu rapat, jadi kita masih nahan sampe Juni. Kita upayakan dengan stok yang ada.”
Baca Juga:
Salah Satunya Negara Indonesia, Sebanyak 9 Negara Disepakati untuk Jadi Anggota Perkumpulan BRICS
Cegah Mantan Menkumham Yasonna Laoly ke Luar Negeri Terkait Kasus Harun Masiku, Ini Penjelasan KPK
Segenap Tim Rilispers.com Mengucapkan Selamat Hari Natal 2024, Kiranya Damai Natal Besertamu
“Sesudah Juni harus ada (evaluasi) kalau ini tidak berkesudahan konflik kan harus ada langkah yang pas,” kata Arifin
Pemilihan bulan Juni untuk ditahan dan kemudian dievaluasi diutarakan Arifin pertimbanganya adalah agar masyarakat tidak terbebani kenaikan harga.
“Kita udah bilang sampai Juni, pertimbangannya kan kita baru recovery, masyarakat ini jangan sampai kena beban tambahan, itu aja.”
“Tapi selanjutnya kita akan ambil perpres 191 agar subsidi LPG dapat lebih tepat sasaran,” ujar Arifin.
Pemerintah akan mengupayakan mencari sumber pasokan baru yang tidak terdampak konflik misalnya dari negara-negara Afrika.
Sekiranya konflik antara Iran dan Israel terus memanas dan berlangsung panjang.
“Kalau lihat dari mappingnya kita bisa lihat dari beberapa Afrika kan gak lewat (Selat Hormuz), seperti Guyana dan Mozambik,” terang Arifin.
Kementerian ESDM akan mendorong peningkatan produksi migas nasional seperti di Cepu dan di Rokan termasuk yang Buton.
Baca Juga:
Pertamina Gandeng PT Gapura Mas Lestari, Dukung Pasokan Penggunaan Bahan Bakar Industri Penerbangan
Sebagai strategi jangka panjang yang akan di lakukan Kementerian ESDM untuk ketahanan energi nasional dalam ketersedian BBM dan LPG.
“Kemudian yang satu lagi berprospek itu di Buton, offshore Sulawesi Tenggara milik Pertamina, waktu awal 2019-2020 kita bikin geoseismik, itu salah satunya menemukan mapping-mapping itu.”
“Jadi ini kita lagi dorong Pertamina untuk segera mendevelop lapangan Buton, minyaknya minyak berat, tapi jumlahnya gede.”
“Potensinya bisa 5 miliar barel, tapi kalau bisa diambil 20% nya aja sudah 1 miliar barel. nanti kita dorong supaya ini bisa dipercepat,” pungkas Arifin.***