INFOESDM.COM – Hari Nelayan Nasional diperingati pada 6 April setiap tahunnya. Sebagai momentum meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID turut mengambil peran dalam memperkuat pemberdayaan masyarakat nelayan agar lebih sejahtera.
MIND ID melalui anggotanya terus berupaya untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat pesisir dan kelompok nelayan di wilayah operasional perusahaan.
“Inisiatif-inisiatif yang dilakukan Anggota Grup MIND ID menunjukkan proses bisnis perusahaan dapat sejalan dengan kesejahteraan masyarakat lokal.”
Baca Juga:
Prabowo Subianto akan Bertemu dengan Raja Charles III, dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer
Cari Solusi Bersama untuk Tantangan Global, Pabowo Subianto dan Pemimpin 4 Negara MIKTA Bersepakat
“Dan pelestarian lingkungan, termasuk bagi masyarakat pesisir,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf.
Anggota Grup MIND ID, PT Timah Tbk misalnya. Perusahaan ini mendukung aktivitas kelompok nelayan dengan menyerahkan bantuan alat tangkap, peningkatan sarana dan prasarana.
Untui usaha kelompok nelayan, perbaikan perahu nelayan bagi kelompok nelayan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Provinsi Kepulauan Riau.
Tak sampai di situ, PT Timah Tbk juga melakukan pemberdayaan kelompok nelayan dan masyarakat pesisir.
Baca Juga:
Pemberdayaan dilakukan dengan pelibatan nelayan untuk membuat coral garden dan fishing ground di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Sedangkan di Provinsi Kepulauan Riau tepatnya di Kundur, PT Timah kerap melibatkan kelompok nelayan untuk melakukan penanaman mangrove.
Sebagai upaya untuk menjaga ekosistem pesisir, memasang penahan abrasi dan melakukan restocking kepiting bakau.
Sedangkan, Anggota Grup MIND ID lainnya, PT ANTAM Tbk melalui Unit Bisnis Pertambangan Nikel Konawe Utara melakukan inisiasi pembuatan Karamba Jaring Apung dengan membina Kelompok Nelayan Tahisi Tapunopaka.
Baca Juga:
Pertumbuhan Kredit UMKM pada September 2024 Cenderung Melambat Dibandingkan Tahun Sebelumnya
Tercatat di Kementerian ESDM, Ada Sebanyak 4.634 Izin Usaha Petambangan Mineral dan Batu Bara
Program ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan riil dan kontribusi secara langsung, memberi efek lebih luas dalam aktivitas ekonomi kelompok nelayan dan masyarakat di Tapunopaka.
Di Papua, PT Freeport Indonesia (PTFI) melaksanakan berbagai program untuk memberdayakan nelayan suku Kamoro dan nelayan dari suku lain di pesisir Kabupaten Mimika melalui program pengembangan komunitas.
Dalam melaksanakan program tersebut PTFI berkolaborasi dengan Koperasi Maria Bintang Laut (KMBL) melaksanakan sejumlah program yang dilaksanakan mencakup perikanan tangkap serta perikanan budi daya.***