DUNIAENERGI.COM – Pertamina, BUMN di sektor minyak dan gss terus tumbuh menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan energi nasional.
Pada kinerja keuangan tahun 2023, PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba total sekitar Rp 72,7 triliun.
Dengan demikian, perolehan laba tersebut meningkat sebesar 17% dibanding laba tahun 2022.
Pertamina terus meningkatkan kontribusi minyak di sektor hulu yang saat ini telah mencapai 69 persen dari lifting minyak nasional dan gas mencapai 34 persen dari lifting gas nasional.
Baca Juga:
Jika Harga Minyak Dunia Naik, Pemerintah Hadapi Tekanan Besar Anggaran Energi dan Stabilitas Ekonomi
Menteri Bahlil Lahadalia Ungkap Alasan Kondisi Produksi Gas Alam Cair (LPG) Indonesia Memprihatinkan
Pertamina juga terus menjalankan komitmen accessibility dan affordability.
Accessibility adalah keterkoneksian sumber-sumber energi dengan konsumen.
Sedangkan affordability adalah keterjangkaun dari harga-harga energi yang disalurkan Pertamina kepada masyarakat.
Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Wiko Migantoro menyampaikan hal iti dalam RDP dengan Komisi VI DPR RI, Rabu 12 Juni 2024.
Baca Juga:
CSA Index Oktober 2024 Melonjak ke 76,09: Penurunan Suku Bunga dan Kinerja IHSG Diharapkan Menguat
“Ketahanan energi dinilai dari 4 tolok ukur yakni availability, accessibility, affordability dan acceptability,” ujar Wiko
“Di sektor Hulu, Produksi hulu migas Pertamina tahun 2023 juga tumbuh 8 persen menjadi 1.044 MBOEPD dibanding tahun 2022 sebesar 967 MBOEPD.
Sedangkan di sektor hilir, produksi BBM Pertamina memenuhi 70 persen kebutuhan BBM nasional,” imbuh Wiko.
Menurut WIko, jangkauan distribusi energi Pertamina saat ini telah mencapai 98 persen dengan didukung program BBM 1 Harga, Pertashop dan One Village One Outlet (OVOO).
Baca Juga:
Pemerintahan Prabowo Mampu Pimpin Indonesia Lebih Baik, Survei Sebut 83,4 Persen Publik Yakin
Survei Indikator Sebut Sebanyak 73,3 Persen Publik Sepakat dengan Pembentukan Koalisi KIM Plus
Pidato Hidup Sederhana, Ahmad Muzani Tanggapi Pertanyaan Jurnalis Soal Hidup Mewah Pejabat Publik
Selain itu, untuk gas, Pertamina telah membangun 820 ribu Sambungan Rumah Tangga (SRT).
“Kami juga memiliki supply chain yang lengkap dengan operasional kapal di mana Pertamina mengoperasikan 784 kapal tanker dan kapal support,” ucap Wiko.
Pertamina menjalankan aspek acceptability yang didefinisikan sebagai energi yang berkelanjutan untuk mencapai NZE 2060.
Dengan memproduksi geothermal yang telah menghasilkan 1.877 MW atau setara 78 persen nasional.
Pertamina juga telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 53 MWp.
Pada saat yang sama, Pertamina telah melakukan inovasi dengan memproduksi biofuel untuk setiap varian biodiesel, B35, HVO, Bioetanol E5 dan SAF2,4.
“Dalam Aspek dekarbonisasi scope 1 dan 2, Pertamina berhasil mengurangi emisi sebesar 8,5 juta ton COe atau 34 persen emisi operasi,” imbuh Wiko.
Alhasil, saat ini peringkat risiko ESG Pertamina tercatat sebagai nomor satu dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas.
Pertamina memimpin skor tertinggi dari 61 perusahaan dunia, berdasarkan peringkat dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics dengan skor 20,7.
“Terima kasih atas dukungan Komisi VI DPR RI kepada kami untuk terus menjalankan perusahaan agar tetap survive dan tumbuh yang tujuannya untuk ketahanan energi nasional,” tandas Wiko.
Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI juga memberikan apresiasi atas kinerja positif Pertamina sepanjang 2023.
“Komisi VI mengapresiasi kinerja operasional dan keuangan PT Pertamina (Persero) pada tahun 2023 yang berhasil tumbuh di tengah situasi geopolitik dan ekonomi global yang berfluktuatif.”
“Kami mendorong PT Pertamina (Persero) untuk senantiasa meningkatkan kinerja pada periode-periode di masa depan,” ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Bima Arya memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pertamina, Rabu 12 Juni 2024.
Komisi VI DPR RI, imbuh Aria Bima, juga mendorong PT Pertamina (Persero) beserta seluruh subholding untuk memastikan ketersediaan, distribusi serta keterjangkauan harga BBM dan gas.
Juga meningkatkan pengawasan dan mengevaluasi sistem distribusi BBM dan gas bersubsidi, termasuk optimalisasi digitalisasi dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Minergi.com dan Haibisnis.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Kontenberita.com dan Harianbanten.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.