Antisipasi Turunnya Produksi Gas Bumi Nasional dan Hadapi Risiko Geopolitik Gobal, PGN Optimalkan LNG

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 26 April 2024 - 16:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Direktur Strategi & Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari. (X.com/@rosapermata)

Direktur Strategi & Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari. (X.com/@rosapermata)

INFOESDM.COM – PT PGN Tbk melakukan inisiatif untuk mengoptimalkan produk gas alam cair (LNG).

Dalam rangka membantu industri di tengah terus menurunnya produksi gas bum

i nasional, sekaligus menghadapi risiko geopolitik global saat ini.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

LNG selain memiliki keunggulan dari sisi keamanan juga tetap menawarkan biaya yang lebih kompetitif dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.

Sehingga merupakan solusi yang tepat untuk membuat industri tetap tumbuh di tengah natural decline dan tantangan geopolitik.

Di banyak negara, tambahnya, LNG telah digunakan sebagai alternatif energi yang memainkan peran penting terhadap sektor industri dan berdampak positif kepada negara.

Melalui pengelolaan dan optimalisasi yang tepat, LNG juga menjadi sumber energi yang berkelanjutan.

Dan ramah lingkungan untuk mendukung menuju target net zero emission pada 2060.

Direktur Strategi & Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari menyampaikan hal itu dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (26/4/2024).

“Ada satu inisiatif yang saat ini sedang PGN dorong yaitu melakukan penetrasi pasar dengan LNG.”

“Tentu, ini perlu menjadi pertimbangan industri apabila ada kebutuhan industri yang tidak terpenuhi melalui gas pipa,” ungkap Rosa Permata Sari.

Menurut dia, hal tersebut sebagai bentuk antisipasi atas tantangan penurunan produksi alami (natural decline) gas bumi.

Juga sebagai bagian dari komitmen PGN sebagai penyedia energi untuk tetap membantu pemenuhan kebutuhan energi para pelanggan.

Terutama sektor industri, sehingga diharapkan tetap tumbuh di tengah dinamika yang terjadi saat ini.

Melihat signifikannya peran LNG, Rosa menjelaskan penting juga bagi Indonesia untuk memiliki fasilitas perdagangan LNG baik ekspor maupun impor.

“Antisipasi impor tetap diperlukan seandainya ketersediaan LNG domestik tidak mencukupi kebutuhan,” sebutnya.

Oleh karena itu, PGN juga bersiap dengan membentuk entitas tertentu yang akan menjalankan perdagangan LNG lintas negara.

“Kami juga perlu membangun infrastruktur hub, yang direncanakan di beberapa titik, salah satunya ada di Lamongan Jawa Timur.”

“Kemudian, juga ada di Aceh, di Arun, dan ada di Bontang,” ujar Rosa.

Kementerian ESDM pada Maret 2024 yang mengumumkan bahwa cadangan gas bumi Indonesia lebih banyak daripada minyak.

Mamun produksi gas diperkirakan menurun dalam beberapa tahun mendatang disebabkan oleh penurunan alami sumur-sumur gas eksisting.

Dari kegiatan dengar pendapat yang dilakukan PGN, Rosa menilai banyak pelaku industri telah memahami situasi saat ini.

PGN juga mengingatkan bahwa penting untuk melakukan perencanaan serta menjalankan kebijakan energi yang relevan dengan situasi, sehingga turut menjaga kekuatan perekonomian negara.

“Dengan kondisi geopolitik yang terjadi hari ini, kemudian adanya beberapa kebijakan energi.”

“Maka kita perlu melakukan perencanaan yang baik melibatkan tidak hanya PGN, tapi juga regulator,” katanya.

PGN pun telah menyiapkan rencana jangka panjang untuk 5-10 tahun mendatang.

Terkait rencana infrastruktur yang akan dibangun sebagai penguatan komitmen memenuhi kebutuhan energi kepada pelanggan.

“Dengan demikian, kita harapkan logistic price atau biaya infrastruktur untuk menyediakan energi lebih kompetitif itu akan tercapai,” sebut Rosa.***

Berita Terkait

Medco E&P Malaka dan Tomori Sulawesi Amankan Sindikasi US$500 Juta
Produksi Blok Cepu Naik, Prabowo Ingin Energi Murah Tanpa Intervensi Asing
Pemerintah Lelang Tiga Blok Migas Baru 2025 dengan Potensi 2,2 Miliar BOE Cadangan
Pemerimtah Indonesia Ambil Langkah Besar Soal Imporasi BBM, Keluar dari Bayang-Bayang Singapura
MedcoEnergi Komitmen Terapkan Prinsip Keberlanjutan Sebagai Strategi Inti Pertumbuhan Perusahaan
Tertinggi dalam 7 Tahun Terakhir, Pertamina EP Sangasanga Field Catatkan Rekor Produksi Minyak Harian
Menteri Bahlil Lahadalia Sebut Tak Ada Rencana Indonesia Melobi Amerika Serikat dengan Mineral Kritis
Tumbuhkan Ekosistem Industri Minyak dan Gas, Pertamina Jalin Kerja Sama dengan Pindad
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 06:21 WIB

Produksi Blok Cepu Naik, Prabowo Ingin Energi Murah Tanpa Intervensi Asing

Kamis, 22 Mei 2025 - 09:01 WIB

Pemerintah Lelang Tiga Blok Migas Baru 2025 dengan Potensi 2,2 Miliar BOE Cadangan

Sabtu, 17 Mei 2025 - 09:46 WIB

Pemerimtah Indonesia Ambil Langkah Besar Soal Imporasi BBM, Keluar dari Bayang-Bayang Singapura

Rabu, 30 April 2025 - 15:40 WIB

MedcoEnergi Komitmen Terapkan Prinsip Keberlanjutan Sebagai Strategi Inti Pertumbuhan Perusahaan

Rabu, 23 April 2025 - 11:31 WIB

Tertinggi dalam 7 Tahun Terakhir, Pertamina EP Sangasanga Field Catatkan Rekor Produksi Minyak Harian

Rabu, 16 April 2025 - 10:38 WIB

Menteri Bahlil Lahadalia Sebut Tak Ada Rencana Indonesia Melobi Amerika Serikat dengan Mineral Kritis

Rabu, 26 Maret 2025 - 11:07 WIB

Tumbuhkan Ekosistem Industri Minyak dan Gas, Pertamina Jalin Kerja Sama dengan Pindad

Selasa, 11 Maret 2025 - 13:40 WIB

Danantara akan Evaluasi Menyeluruh pada Proyek-proyek Hilirisasi yang Didanai, Termasuk Kilang Minyak

Berita Terbaru

PT MERDEKA Copper Gold mantapkan kendali operasional melalui kerja sama layanan antar anak perusahaan. (Dok. merdekacoppergold.com)

Mineral dan Batubara

Efisiensi Berbasis Afiliasi: MDKA Tautkan Aset dan Anak Usaha Strategis

Rabu, 2 Jul 2025 - 11:09 WIB