INFOESDM.COM – PT PGN Tbk melakukan inisiatif untuk mengoptimalkan produk gas alam cair (LNG).
Dalam rangka membantu industri di tengah terus menurunnya produksi gas bum
i nasional, sekaligus menghadapi risiko geopolitik global saat ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
LNG selain memiliki keunggulan dari sisi keamanan juga tetap menawarkan biaya yang lebih kompetitif dibandingkan bahan bakar fosil lainnya.
Sehingga merupakan solusi yang tepat untuk membuat industri tetap tumbuh di tengah natural decline dan tantangan geopolitik.
Di banyak negara, tambahnya, LNG telah digunakan sebagai alternatif energi yang memainkan peran penting terhadap sektor industri dan berdampak positif kepada negara.
Melalui pengelolaan dan optimalisasi yang tepat, LNG juga menjadi sumber energi yang berkelanjutan.
Baca Juga:
Maman Klarifikasi Surat Viral: “Tidak Seperak pun Uang Negara Dipakai”
WINR Tegaskan Kebijakan Tidak Bagikan Dividen 2024, Prioritaskan Pertumbuhan Jangka Panjang
Harga Minyak Dunia Diperkirakan USD 66–94, Pemerintah Waspadai Gejolak Global
Dan ramah lingkungan untuk mendukung menuju target net zero emission pada 2060.
Direktur Strategi & Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari menyampaikan hal itu dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (26/4/2024).
“Ada satu inisiatif yang saat ini sedang PGN dorong yaitu melakukan penetrasi pasar dengan LNG.”
“Tentu, ini perlu menjadi pertimbangan industri apabila ada kebutuhan industri yang tidak terpenuhi melalui gas pipa,” ungkap Rosa Permata Sari.
Baca Juga:
Program Swasembada Energi Desa Jadi Prioritas, PLN Diminta Reformasi Data
Efisiensi Berbasis Afiliasi: MDKA Tautkan Aset dan Anak Usaha Strategis
Medco E&P Malaka dan Tomori Sulawesi Amankan Sindikasi US$500 Juta
Menurut dia, hal tersebut sebagai bentuk antisipasi atas tantangan penurunan produksi alami (natural decline) gas bumi.
Juga sebagai bagian dari komitmen PGN sebagai penyedia energi untuk tetap membantu pemenuhan kebutuhan energi para pelanggan.
Terutama sektor industri, sehingga diharapkan tetap tumbuh di tengah dinamika yang terjadi saat ini.
Melihat signifikannya peran LNG, Rosa menjelaskan penting juga bagi Indonesia untuk memiliki fasilitas perdagangan LNG baik ekspor maupun impor.
“Antisipasi impor tetap diperlukan seandainya ketersediaan LNG domestik tidak mencukupi kebutuhan,” sebutnya.
Oleh karena itu, PGN juga bersiap dengan membentuk entitas tertentu yang akan menjalankan perdagangan LNG lintas negara.
Baca Juga:
MMSGI Luncurkan Smelter Nikel Hijau Berstandar Global di Kalimantan Timur
Ditinggal Investor, Dua Proyek Panas Bumi PLN Dihentikan Pemerintah
Produksi Blok Cepu Naik, Prabowo Ingin Energi Murah Tanpa Intervensi Asing
“Kami juga perlu membangun infrastruktur hub, yang direncanakan di beberapa titik, salah satunya ada di Lamongan Jawa Timur.”
“Kemudian, juga ada di Aceh, di Arun, dan ada di Bontang,” ujar Rosa.
Kementerian ESDM pada Maret 2024 yang mengumumkan bahwa cadangan gas bumi Indonesia lebih banyak daripada minyak.
Mamun produksi gas diperkirakan menurun dalam beberapa tahun mendatang disebabkan oleh penurunan alami sumur-sumur gas eksisting.
Dari kegiatan dengar pendapat yang dilakukan PGN, Rosa menilai banyak pelaku industri telah memahami situasi saat ini.
PGN juga mengingatkan bahwa penting untuk melakukan perencanaan serta menjalankan kebijakan energi yang relevan dengan situasi, sehingga turut menjaga kekuatan perekonomian negara.
“Dengan kondisi geopolitik yang terjadi hari ini, kemudian adanya beberapa kebijakan energi.”
“Maka kita perlu melakukan perencanaan yang baik melibatkan tidak hanya PGN, tapi juga regulator,” katanya.
PGN pun telah menyiapkan rencana jangka panjang untuk 5-10 tahun mendatang.
Terkait rencana infrastruktur yang akan dibangun sebagai penguatan komitmen memenuhi kebutuhan energi kepada pelanggan.
“Dengan demikian, kita harapkan logistic price atau biaya infrastruktur untuk menyediakan energi lebih kompetitif itu akan tercapai,” sebut Rosa.***