DUNIAENERGI.COM – Mangrove memiliki manfaat besar untuk lingkungan hidup karena kemampuan hutan mangrove mengikat karbon dioksida (CO2) dapat mengurangi pemanasan global.
Selain menyerap emisi karbon, hutan mangrove juga membantu mencegah abrasi dan menjadi tempat pemijahan biota laut.
Hal itulah yang selalu disampaikan Andi Sofyan, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Bina Jaya Lestari, kepada masyarakat Desa Sidodadi di Lampung.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Ketidakpastian Ekonomi Global Semakin Menekan, RAPBN 2026 Indonesia Pilih Jalan Tangguh dan Mandiri
Pahlawan di Tengah Laut, Hormat Presiden Prabowo Subianto untuk Para Pekerja Migas
Pemerimtah Indonesia Ambil Langkah Besar Soal Imporasi BBM, Keluar dari Bayang-Bayang Singapura

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan dukungan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Unit Pelabuhan Tarahan, dia terus melakukan edukasi serta mengajak masyarakat di pesisir untuk melestarikan hutan mangrove.
“Tadinya orang-orang enggak sadar bahwa mangrove itu sangat penting, khususnya untuk lingkungan hidup.”
“Didampingi oleh Bukit Asam, kita melakukan pembinaan. Selalu yang kita sampaikan ke masyarakat bukan sekadar materi yang kita dapatkan.”
Baca Juga:
Hijau dari Jawa, Bergema di Auckland: Pertamina Raih Green World Awards 2025 for Environmental
“Tapi bagaimana generasi yang akan datang mendapatkan kebaikan dari yang kita kerjakan sekarang,” ujar pria yang akrab disapa Aan ini.
Upaya yang dilakukan Aan berbuah manis. Kesadaran masyarakat Desa Sidodadi akan pentingnya mangrove tumbuh.
Manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat setempat, baik dari sisi lingkungan maupun sosial dan ekonomi.
Usaha pembibitan mangrove kini banyak ditekuni warga Desa Sidodadi.
Baca Juga:
Soal Bersaing dengan Pendanaan Bank Multilateral, Skema Pendanaan JETP Indonesia Dinilai Belum Mampu
CSA Index Naik Drastis Jadi 73,3, Pelaku Pasar Semakin Percaya Diri Sambut Semester II
Inilah Momen Bill Gates Beri Hadiah untuk Bobby Kertanegara, Kucing Milik Presiden Prabowo Subianto
“Masyarakat di pesisir sudah merasakan manfaat ekonomi dari mangrove. Bibitnya bisa dijual.”
“Dari sisi sosial, tumbuh kekompakan. Dari tadinya tidak ada yang menyemai, sekarang banyak yang menyemai,” tutur Aan.
Dia menambahkan, dukungan PTBA Unit Pelabuhan Tarahan tidak hanya sebatas itu saja.
PTBA juga membina Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Desa Sidodadi untuk menunjang pengembangan Kawasan Ekowisata Mangrove Cuku NyiNyi.
“Bukan sekadar penanaman mengrove. Bukit Asam hadir di tengah-tengah kita, mendukung pembinaan masyarakat.”
“Mmbina pelaku UMK, ekonomi kreatif, memberikan pengetahuan. Kami sangat terbantu oleh Bukit Asam yang hadir di tengah-tengah kita,” ujarnya.
Dilansir dari laman resmi PT Bukit Asam Tbk, KTH Bina Jaya Lestari telah bermitra dengan PTBA Unit Pelabuhan Tarahan sejak 2022.
Hingga saat ini, KTH Bina Jaya Lestari yang berkolaborasi dengan PTBA Unit Pelabuhan Tarahan telah melakukan penanaman sekitar 30 ribu bibit mangrove di Kawasan Ekowisata Mangrove Cuku NyiNyi.***