DUNIAENERGI.COM – Kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi Kamojang saat ini sudah mencapai 235 Megawatt (MW) yang dihasilkan dari 5 unit PLTP.
Setidaknya dengan kapasitas yang besar geotermal Kamojang mampu memasok listrik untuk sekitar 260.000 rumah tangga sekitar Jawa Barat dan mengurangi emisi CO2 hingga 1,2 juta ton per tahun.
Capaian realisasi tersebut didapatkan secara aman, minim risiko dan berwawasan lingkungan.
Salah satunya dikarenakan sebelum melakukan eksplorasi yang ekstensif akan dilakukan pendahuluan survei gaya berat.
Baca Juga:
Tegaskan ke Para Menteri, Prabowo Subianto: Copot Pejabat yang Tak Kerja Keras daripada Bikin Susah
Presiden Prabowo Resmi Lantik 53 Menteri dan Kepala Lembaga Kabinet Merah Putih di Istana Negara
Manajer Eksploitasi Geosains PT. Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) R.M. Tofan Sastranegara menyampaikan hal itu, Rabu (26/6/2024)
Dia menyampaikan setelah pertemuan ke-7 Konsorsium Gayaberat Indonesia (KGI) di Kamojang, Garut, Jawa Barat.
Secara teknis risiko kegiatan eksplorasi yang ekstensif seperti kegagalan menemukan sumber daya panas bumi dapat diminimalisir.
Melalui survei gaya berat yang menggunakan peralatan sarat teknologi yakni gravimeter.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Menteri dan Pimpinan Lembaga, Presiden Prabowo Subianto Umumkan Kabinet Merah Putih
Presiden Prabowo Antar Jokowi ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Doakan yang Terbaik ke Depannya
“Peralatan menjadikan metode gaya berat ini cukup powerful di geotermal karena bisa memantau kandungan / perubahan massa di bawah permukaan sehingga sustainability terjaga,” kata dia.
Atas kemanfaatan tersebut, ia menyatakan bahwa PGE siap mendukung rencana aksi KGI dan Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk menciptakan skema kolaborasi diseminasi informasi.
Terkait bidang gaya berat demi dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia.
Tofan menjelaskan, data gaya berat memiliki kapasitas yang penting untuk membantu menekan risiko dalam kegiatan eksplorasi panas bumi nasional.
Baca Juga:
Bahlil Usul Bentuk Ditjen Bakkum Usai ESDM Temukan Banyak Pelanggaran di Sektor Pertambangan
Kaji Eks Perusahaan Adaro, Kideco, dan Arutmin, Muhammasiyah Siap Kelola Beberapa Titik Tambang
Majalah Asing Time Mengulas Bagaimana Prabowo Subianto akan Arahkan Masa Depan Indonesia
“Ya, karena itulah gaya berat banyak digunakan untuk eksplorasi dan monitoring.”
“Khususnya di area geotermal Kamojang ini yang sudah beroperasi sejak tahun 1983,” kata Tofan.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Businesstoday.id dan Kongsinews.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Ekspres.news dan Femme.id
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.